MataBerita – Kementerian Sosial memastikan proses pencairan bantuan sosial (bansos) bagi 11,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru mulai berlangsung pada pekan ini. Penyaluran dilakukan melalui PT Pos Indonesia karena para penerima belum memiliki rekening bansos reguler. Program ini merupakan bagian dari total kuota 35,04 juta KPM untuk penyaluran bansos triwulan IV 2025.
Kemensos menegaskan percepatan distribusi menjadi prioritas agar bantuan tepat waktu dan mendukung daya beli masyarakat menjelang akhir tahun.
Tiga Jenis Bansos yang Cair Pekan Ini
Kemensos menyalurkan tiga program bantuan sosial reguler sekaligus pada pekan ini, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT/Sembako), dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS).
Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH merupakan bantuan tunai bersyarat bagi keluarga sangat miskin dengan komponen penerima seperti ibu hamil, anak usia dini, pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas.
Nominal PKH berbeda sesuai komponen, yakni Rp225.000–Rp750.000 untuk tahap IV 2025. Penyaluran dilakukan per triwulan.
Penerima wajib memenuhi sejumlah kewajiban, seperti pemeriksaan kehamilan, imunisasi anak, kehadiran sekolah minimal 85%, serta pengecekan kesehatan bagi lansia.
Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT/Sembako)
BPNT dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga miskin dengan nilai Rp200.000 per bulan atau Rp600.000 per triwulan.
Bantuan disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di e-warong atau agen bank. Barang yang dapat dibeli meliputi beras, telur, daging, ikan, sayur, buah, minyak goreng, gula, dan susu.
Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS)
BLTS diberikan kepada KPM baru yang belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem bansos reguler. Tujuannya menjaga daya beli selama pemutakhiran data berlangsung.
Nominal bantuan berkisar Rp900.000–Rp1.200.000, menyesuaikan komponen keluarga dan jenis bantuan sebelumnya.
Total Kuota dan Pembagian Penerima
Kemensos bertanggung jawab menyalurkan 35.046.783 KPM pada triwulan IV 2025, terbagi menjadi:
KPM Lama – 16,3 Juta Penerima
Sudah memiliki rekening aktif di bank penyalur seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BSI. Penyaluran dilakukan lewat transfer rekening.
KPM Baru – 18,7 Juta Penerima
Masuk daftar baru berdasarkan DTSEN hasil pemutakhiran BPS. Karena belum memiliki rekening bansos reguler, pencairan dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
Setiap keluarga menerima Rp900.000–Rp1.200.000 bergantung pada kombinasi bantuan dan komponen keluarga.
Tahap Penyaluran Bansos Triwulan IV 2025
Tahap Pertama – Oktober 2025 (Selesai)
Mensos Saifullah Yusuf menegaskan penyaluran tahap pertama untuk 15,7 juta KPM rampung pada akhir Oktober. Mereka terdiri dari KPM lama dan sebagian KPM baru yang datanya cepat diverifikasi.
Tahap Kedua – November 2025 (Sedang Berjalan)
Tahap kedua mencakup 11,6 juta KPM baru. PT Pos menerapkan tiga pola layanan: kantor pos, penyaluran komunitas, dan layanan antar ke rumah bagi kelompok rentan.
PT Pos juga membuka layanan akhir pekan untuk mempercepat distribusi.
Tahap Ketiga – Desember 2025 (Dalam Pemutakhiran Data)
Masih ada sekitar 8 juta KPM menunggu pencairan. Data mereka masih diverifikasi agar penyaluran tepat sasaran.
Tahap ketiga ditargetkan selesai sebelum akhir Desember berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Jadwal Detail Pencairan November–Desember 2025
Minggu ke-3 November 2025 (18–24 November)
Penyaluran dimulai dari kota besar dan daerah dengan infrastruktur memadai. PT Pos mengirim surat pemberitahuan ke penerima, yang bisa langsung mencairkan bantuan sesuai jadwal.
Minggu ke-4 November 2025 (25 November–1 Desember)
Distribusi dilanjutkan ke wilayah terpencil menggunakan layanan mobile komunitas. Kantor pos bekerja penuh pada akhir pekan dengan jam layanan diperpanjang.
Awal Desember 2025 (1–10 Desember)
Periode finalisasi untuk penerima yang belum sempat mengambil. Jika surat pemberitahuan hilang, pencairan tetap bisa dilakukan menggunakan e-KTP.
Cara Cek Status Penerima Bansos
1. Aplikasi Cek Bansos
Unduh aplikasi resmi “Cek Bansos” Kemensos, pilih menu cek bansos, masukkan data sesuai KTP, dan hasil pencarian akan menampilkan status kepesertaan serta detail bantuan.
2. Website cekbansos.kemensos.go.id
Masukkan data wilayah dan nama lengkap sesuai KTP. Informasi yang ditampilkan sama dengan aplikasi.
Dokumen Wajib untuk Pencairan
Penerima wajib membawa:
-
Surat pemberitahuan PT Pos
-
e-KTP asli
-
Kartu Keluarga bila pengambilan diwakilkan
-
Surat kuasa jika diminta petugas
Pastikan NIK sesuai sistem untuk memperlancar proses.
Penting: Proses Gratis dan Waspada Penipuan
Kemensos menegaskan pencairan bansos 100% gratis. Tidak ada biaya administrasi maupun biaya percepatan layanan.
Jika ada oknum meminta uang, laporkan ke kantor pos, Dinas Sosial, hotline 1500-799, atau email pengaduan Kemensos.
Gunakan Dana dengan Bijak
Dana bantuan sebaiknya diprioritaskan untuk kebutuhan pokok seperti pangan, kesehatan, pendidikan, dan keperluan rumah tangga mendesak. Sisihkan sebagian untuk dana darurat bila memungkinkan.
Kesimpulan
Pencairan bansos triwulan IV 2025 untuk 11,6 juta KPM baru telah dimulai pekan ini melalui PT Pos Indonesia. Bantuan mencakup PKH, BPNT, dan BLTS dengan nominal Rp900.000–Rp1.200.000.
Tahap kedua berlangsung hingga akhir November, dilanjutkan tahap ketiga pada Desember setelah pemutakhiran data selesai. Pengecekan dapat dilakukan melalui aplikasi atau situs resmi Kemensos. Proses pencairan dipastikan gratis sepenuhnya.
