MataBerita – Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi sedang berpacu menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Proyek ini akan menghubungkan ruas Gending hingga Besuki sejauh 49,68 kilometer.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, kehadiran tol ini vital untuk mempercepat distribusi barang dan jasa. Ia menyebut, tol dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transportasi.
“Kita berharap waktu tempuh antarwilayah, terutama untuk logistik, bisa terpangkas. Dengan begitu, pusat-pusat ekonomi baru dapat tumbuh dan berkembang,” ujar Menteri Dody dalam keterangan resminya, Sabtu (23/8).
Pembangunan ruas Gending-Besuki terbagi menjadi tiga seksi. Hingga 25 Juli 2025, progres konstruksi Seksi 1 (Gending-Kraksaan, 12,88 km) telah mencapai 89,97%, Seksi 2 (Kraksaan-Paiton, 11,20 km) mencapai 97,18%, dan Seksi 3 (Paiton-Besuki) mencapai 76,26%.
Jika rampung, perjalanan dari Probolinggo ke Besuki yang biasanya memakan waktu 1 jam 15 menit akan terpangkas menjadi hanya 30 menit. Pengendara bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 80-100 km per jam.
Secara keseluruhan, tol Probolinggo-Banyuwangi membentang sepanjang 175,46 km dan dibagi menjadi dua tahap pembangunan.
Tahap 1, yang menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 km, dan Tahap 2, yang menyambungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 126,10 km.
Dengan tuntasnya tol ini, waktu tempuh Probolinggo-Banyuwangi akan jauh lebih singkat, dari semula 5 jam via jalur arteri menjadi hanya 2 jam.
Progres pembebasan lahan untuk Tahap 1 sudah di atas 99%, sehingga konstruksi bisa dikebut dan ditargetkan rampung pada kuartal 4 tahun 2025.
Tahap 1 akan dilengkapi dengan tiga Gerbang Tol (GT) di Kraksaan, Paiton, dan Besuki, serta tiga simpang susun (SS) di lokasi yang sama.