MataBerita – Bagi pengguna listrik prabayar, bunyi dari meteran listrik bukanlah hal asing. Suara ini menjadi peringatan bahwa saldo atau token listrik sudah menipis dan perlu segera diisi ulang agar listrik tidak padam.
Namun, banyak yang masih penasaran: sebenarnya kapan token listrik mulai berbunyi, dan apakah batasnya bisa diatur sendiri?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Kapan Token Listrik Mulai Bunyi?
Secara umum, bunyi peringatan pada meteran listrik prabayar akan muncul saat sisa daya berada di kisaran 5 kWh.
Artinya, ketika daya tersisa di angka tersebut, sistem akan mengaktifkan alarm sebagai pengingat agar pengguna segera melakukan pengisian token.
Menurut penjelasan PLN, angka 5 kWh ini menjadi batas standar notifikasi otomatis pada sebagian besar jenis meteran, seperti Itron, Hexing, atau Glomet.
Meski begitu, sisa daya 5 kWh belum berarti listrik akan langsung padam.
Lama waktu pemakaian masih bergantung pada konsumsi harian di rumah. Misalnya, jika kamu menggunakan peralatan dengan daya total 1.000 watt per jam, maka 1 kWh akan habis dalam 1 jam pemakaian.
Cara Mengatur Bunyi Notifikasi Token Listrik
Kabar baiknya, batas bunyi peringatan ini bisa diatur sesuai kebutuhan.
Mengutip laman resmi PLN dan beberapa sumber seperti Tirto dan Detikcom, kamu dapat mengubah ambang batas alarm dengan cara berikut:
-
Tekan kode 456 pada meteran listrik.
-
Masukkan dua digit angka batas minimal kWh sesuai keinginan (misalnya “13” untuk 20 kWh).
-
Tekan Enter untuk menyimpan pengaturan.
Contohnya, jika kamu ingin meteran mulai berbunyi saat sisa daya 20 kWh, ketik “45613” lalu tekan Enter.
Dengan begitu, meteran akan mengeluarkan bunyi notifikasi lebih awal agar kamu punya waktu cukup untuk isi ulang token sebelum benar-benar habis.
Cara Mematikan Bunyi Token Listrik Sementara
Kadang, bunyi notifikasi bisa cukup mengganggu, terutama saat malam hari.
Tenang, kamu bisa mematikan sementara alarm token listrik dengan langkah berikut:
-
Tekan kode 812, kemudian Enter.
Namun, perlu diingat bahwa durasi penghentian bunyi berbeda-beda tergantung merek meteran listrik.
-
Itron: bunyi akan berhenti sementara selama 5–10 menit.
-
Hexing dan Glomet: alarm akan berhenti sekitar 1 jam.
Setelah waktu tersebut berlalu, alarm akan berbunyi lagi jika saldo belum juga diisi.
Kapan Sebaiknya Isi Token Listrik?
PLN menyarankan agar pengguna segera mengisi token listrik begitu alarm pertama berbunyi.
Selain menghindari lupa, hal ini juga mencegah potensi pemadaman mendadak yang bisa mengganggu aktivitas rumah tangga.
“Bunyi peringatan sebaiknya dijadikan pengingat untuk segera isi ulang, bukan diabaikan. Begitu saldo menipis, segera lakukan pembelian token agar listrik tetap menyala,” jelas keterangan resmi PLN melalui akun media sosialnya.
Kesimpulan
Jadi, token listrik biasanya mulai berbunyi ketika sisa daya mencapai sekitar 5 kWh.
Batas tersebut bisa kamu ubah dengan kode “456” dan angka ambang kWh pilihanmu.
Jika bunyi alarm terasa mengganggu, kamu juga bisa menundanya sementara dengan kode “812”.
Namun, sebaiknya segera isi token listrik agar rumah tetap terang tanpa gangguan.
Dengan memahami cara kerja dan pengaturan alarm ini, pengguna bisa lebih tenang dan tidak panik ketika meteran mulai berbunyi.








