Mahasiswa UPI Ciptakan Motor Hidrogen Ramah Lingkungan Berteknologi Pintar dan Efisiensi Tinggi

MataBerita – Inovasi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menjadi sorotan. Dalam pameran pendidikan vokasional terbaru, sebuah motor hidrogen berteknologi tinggi berhasil menarik perhatian. Motor sport berkonsep Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) ini dirancang agar sepenuhnya bebas emisi dan hemat energi.

Motor hidrogen tersebut tidak hanya menonjolkan kemampuan teknik mahasiswa Indonesia, tetapi juga memperkuat komitmen UPI dalam mendorong teknologi ramah lingkungan sesuai arah pengembangan energi bersih nasional.

Inovasi Motor Hidrogen Buatan Mahasiswa UPI yang Bebas Emisi

Motor FCEV Jawara menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar utama. Hidrogen diubah menjadi listrik melalui fuel cell, kemudian listrik itu menggerakkan motor tanpa menghasilkan gas buang, hanya uap air.

Muhammad Zidan, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa kendaraan ini sepenuhnya dirancang sebagai motor energi bersih.
“Motor ini menggunakan bahan bakar hidrogen yang diubah menjadi listrik melalui fuel cell dan hasil akhirnya hanya air,” ujar Zidan.

Proyek ini dikembangkan sejak 2024 oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, dibimbing langsung oleh Dosen FPTI UPI, Sriyono. Desain memakan waktu lima bulan dan perakitan berlangsung tiga bulan hingga motor siap diuji.

Dominasi Komponen Lokal dan Dorongan Kemandirian Teknologi

Sekitar 80 persen komponen motor merupakan produk lokal, mulai dari sistem kelistrikan hingga struktur bodi. Satu-satunya komponen impor adalah fuel cell yang masih didatangkan dari Meksiko.

Zidan berharap ke depan mahasiswa dapat mengembangkan fuel cell buatan lokal sehingga proyek teknologi hidrogen dapat sepenuhnya mandiri. Ia menegaskan bahwa kendaraan hijau bukan lagi konsep, tetapi nyata diwujudkan oleh mahasiswa Indonesia.

Teknologi Pintar di Balik Motor Hidrogen UPI

Motor ini dibekali beragam fitur modern, antara lain sensor hidrogen yang dapat mendeteksi kebocoran gas dan mematikan sistem secara otomatis untuk keamanan. Sistem monitoring berbasis IoT memungkinkan pengguna memeriksa tekanan gas, suhu mesin, hingga konsumsi energi lewat ponsel.

Fitur lainnya termasuk GPS tracker, sistem keamanan RFID tap card, serta kemampuan mematikan mesin dari jarak jauh melalui SMS jika terjadi kehilangan.

Dari sisi performa, motor sport satu jok ini dapat mencapai kecepatan 80 km/jam, menempuh jarak 428 km hanya dengan dua liter hidrogen, serta disokong baterai cadangan dan sistem regenerative braking untuk menambah daya saat pengereman.

Berawal dari Kompetisi Nasional dan Didukung Penuh Universitas

Inovasi ini berawal dari ajang PLN ICE 2024, kompetisi motor hidrogen tingkat nasional. UPI menjadi salah satu dari dua tim yang menerima pendanaan untuk mewujudkan desain menjadi unit nyata.

Sriyono, dosen pembimbing, menegaskan peran besar kampus dalam keberhasilan proyek ini. “UPI memberikan akses laboratorium 24 jam serta dispensasi akademik agar proyek bisa diselesaikan tepat waktu,” ujarnya.

Prestasi mahasiswa UPI dalam kompetisi energi sebenarnya sudah konsisten. Mereka telah menorehkan kemenangan di ajang nasional dan internasional seperti Shell Eco Marathon Asia-Pacific & Middle East, yang juga menjadi bukti kualitas inovasi mereka di bidang teknologi hijau.

Komitmen UPI terhadap Energi Bersih dan SDGs

Motor hidrogen buatan mahasiswa ini memperlihatkan dukungan nyata UPI terhadap SDGs poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Kampus terus mendorong pengembangan teknologi hijau dan menargetkan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi internasional hingga tahun 2026.

Profil Singkat Motor Hidrogen UPI