Pasar Kripto Dihantui “Red September,” Bitcoin Tertekan Setelah Rekor Agustus

MataBerita – Para investor kripto tengah bersiap menghadapi fenomena yang dikenal sebagai “Red September,” sebuah periode di mana harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya secara

admin

Red September Bitcoin 2025
Red September Bitcoin 2025

MataBerita – Para investor kripto tengah bersiap menghadapi fenomena yang dikenal sebagai “Red September,” sebuah periode di mana harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya secara historis cenderung mencatat kinerja terburuk dalam setahun.

September 2025 tampaknya langsung membuktikan reputasinya. Harga Bitcoin kini berada di sekitar $109.000, turun dari level tertinggi sepanjang masa yang sempat dicapai pada pertengahan Agustus, yaitu sedikit di atas $124.000.

Beberapa analis memprediksi bahwa harga BTC dapat merosot di bawah $100.000 jika tren penjualan saat ini terus berlanjut.

Baca Juga: Perusahaan Publik Kedua Adopsi Kerangka Keuangan XRP dari Flare, Apa Dampaknya?

Meskipun sempat mencapai rekor tertinggi, Bitcoin menutup Agustus dengan penurunan 6,5%, mengakhiri empat bulan tren positif dan memasuki September dengan momentum yang lemah.

Para analis mengaitkan penurunan ini dengan arus keluar dana yang signifikan dari ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS, yang baru-baru ini mencatat outflow sebesar $751 juta.

Level Kunci dan Pergeseran Sentimen

Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami penurunan sejak akhir Agustus.

Hal ini mengindikasikan bahwa para investor cenderung menjadi lebih risk-averse atau menghindari risiko, seiring dengan kekhawatiran terhadap indikator ekonomi makro.

Analisis teknis menunjukkan bahwa BTC baru-baru ini menembus level dukungan kunci, khususnya rata-rata pergerakan 50-hari dan 100-hari.

Hal ini menjadi sinyal melemahnya pasar dan mengonfirmasi pergeseran sentimen investor ke arah bearish.

Level dukungan kunci berikutnya yang harus diperhatikan oleh para investor adalah rata-rata pergerakan 200-hari di harga $101.366.

Secara historis, September memang menjadi bulan yang suram bagi Bitcoin. Sejak tahun 2013, harga Bitcoin rata-rata turun 3,49% selama bulan September, menjadikannya bulan dengan kinerja terburuk.

Meskipun demikian, beberapa analis berpendapat bahwa kondisi saat ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan masa lalu.

Faktor-faktor makroekonomi seperti pelemahan dolar AS dan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed dapat memberikan dorongan positif.

Baca Juga: Jelang Rilis 9 September Mendatang, Desain iPhone 17 Bocor Lewat Casing

Selain itu, data on-chain menunjukkan bahwa aktivitas akumulasi oleh “paus” atau investor besar tetap tinggi, yang bisa menjadi sinyal potensi pemulihan.

Apakah Bitcoin Masih Layak Dibeli?

Keputusan untuk membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya tetap bersifat pribadi dan memerlukan analisis mendalam.

Meskipun kinerja Bitcoin dalam 12 minggu terakhir menunjukkan kenaikan sebesar 1,79%, volatilitas di bulan September menjadi pengingat penting bagi investor.

Sebelum mengambil keputusan investasi, pastikan untuk selalu melakukan riset mandiri dan memahami risiko yang ada.

Mengikuti pergerakan pasar, berita makroekonomi, dan analisis teknis dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini.

Ikuti Kami di Google News

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer