MataBerita – Banyak keluarga penerima manfaat (KPM) mengaku kaget ketika bantuan sosial (bansos) yang biasanya cair tiba-tiba tidak masuk rekening. Kondisi ini cukup sering terjadi sejak pemerintah menerapkan sistem verifikasi baru pada 2025, yang membuat penyaluran bantuan menjadi jauh lebih ketat, terintegrasi, dan berbasis data real time.
Kementerian Sosial menegaskan bahwa pengetatan ini bertujuan memastikan bansos benar-benar diterima keluarga yang membutuhkan, sekaligus mengurangi data tidak valid, duplikasi, hingga penerima yang tidak lagi memenuhi syarat.
Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab bansos tidak jadi cair pada 2025, beserta sistem verifikasi terbaru yang kini diberlakukan.
Mengapa Penyaluran Bansos Kini Jauh Lebih Ketat?
Sejak 2025, penetapan penerima bansos mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menggantikan DTKS. Data ini terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk satu Kartu Keluarga, sehingga seluruh informasi kependudukan, ekonomi, hingga status pekerjaan diverifikasi otomatis.
Menurut Kemensos, integrasi data ini dilakukan agar penyaluran bantuan tepat sasaran. “Pemadanan data NIK kami lakukan untuk memastikan bahwa setiap penerima benar-benar sesuai kondisi sosial ekonomi yang ditetapkan,” jelas Kemensos dalam keterangan resminya.
Selain itu, Kemensos bekerja sama dengan:
-
Bank Indonesia
-
Perbankan HIMBARA (BRI, BNI, Mandiri, BTN)
-
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kolaborasi ini memungkinkan sistem memeriksa kondisi finansial penerima, termasuk utang, cicilan, saldo rekening, dan aktivitas keuangan lainnya.
Penyebab Bansos Tidak Jadi Cair 2025
Berikut daftar indikator yang menyebabkan bantuan sosial dihentikan atau tidak disalurkan pada 2025.
1. Memiliki Cicilan atau Utang Terdaftar
Beberapa jenis transaksi yang dapat memengaruhi kelayakan penerima:
-
Cicilan kendaraan bermotor
-
Pinjaman bank, koperasi, fintech, atau lembaga non-formal
-
Layanan paylater seperti ShopeePayLater, LazadaPayLater
-
Seluruh pinjaman yang terdata di OJK
2. Kepemilikan Aset dan Konsumsi Tinggi
Kriteria yang dapat menggugurkan penerimaan bansos:
-
Kepemilikan tanah atau rumah bersertifikat
-
Pajak kendaraan aktif
-
Tagihan listrik bulanan tinggi
3. Kepesertaan Asuransi dan BPJS
Kategori berikut dapat membuat penerima tidak lagi berhak:
-
Peserta BPJS Kesehatan Mandiri kelas 1 dan 2
-
Peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan upah setara atau lebih tinggi dari UMK
4. Saldo Tabungan Melebihi Batas
Pemeriksaan dilakukan pada:
-
Saldo rekening di bank HIMBARA
-
Riwayat transaksi melalui BI-Checking dan OJK
5. Aktivitas Finansial Berisiko
Termasuk aktivitas yang dapat memengaruhi kelayakan:
-
Keterlibatan dalam judi online atau transaksi terkait
6. Status Pekerjaan Anggota Keluarga
Bansos otomatis tidak diberikan jika ada anggota keluarga yang bekerja sebagai:
-
PNS
-
TNI/Polri
-
Pegawai BUMN/BUMD
-
Pejabat negara
Peran Desil dalam Penentuan Penerima Bansos
Sistem desil menjadi acuan utama penetapan penerima bantuan melalui Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 79/HUK/2025.
Penjelasan Singkat Desil 1–10
-
Desil 1: Miskin ekstrem
-
Desil 2: Miskin
-
Desil 3: Hampir miskin
-
Desil 4: Rentan miskin
-
Desil 5: Menuju kelas menengah
-
Desil 6–10: Kelompok menengah ke atas, dianggap mampu
Hak Penerimaan Bansos Berdasarkan Desil
-
Desil 1–4: Berhak menerima PKH
-
Desil 1–5: Berhak menerima BPNT atau Program Sembako
-
Desil 1–5: Berhak mendapatkan PBI-JK
-
Desil 1–5: Berpotensi menerima ATENSI
Jika rumah tangga masuk desil 6–10, maka secara otomatis tidak lagi menjadi prioritas penerima.
Kondisi Lain yang Menggugurkan Status Penerima
Meski masuk dalam desil penerima, bansos tetap dapat dihentikan jika terjadi:
-
Data tidak valid atau belum diperbarui
-
Alamat tidak ditemukan petugas
-
Penerima meninggal dunia
-
Ada anggota keluarga ASN, TNI/Polri, atau pegawai BUMN/BUMD
-
Perubahan status ekonomi berdasarkan verifikasi lapangan
-
Telah menerima bansos selama lima tahun masa maksimum
Kemensos juga mengimbau KPM yang sudah mampu untuk melakukan graduasi mandiri, agar bantuan dapat dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan.
Pentingnya Memahami Penyebab Bansos Tidak Cair 2025
Dengan sistem berbasis DTSEN dan verifikasi berlapis, status penerimaan bansos kini lebih dinamis dan dapat berubah mengikuti kondisi ekonomi keluarga. Pemahaman mengenai indikator ketidaklayakan membantu masyarakat mengetahui alasan bantuan tidak cair, sekaligus mendorong pembaruan data secara berkala.








