MataBerita – Saham BBCA sedang jadi sorotan hangat di pasar modal Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, pergerakan harganya benar-benar mencuri perhatian investor, baik lokal maupun asing. Lonjakan harga saham bank terbesar di Indonesia ini bukan sekadar kebetulan — ada sederet faktor kuat yang menjadi pendorong di balik penguatannya.
Kinerja keuangan yang solid, arus beli asing yang deras, dan optimisme analis pasar menjadi tiga kombinasi yang membuat saham BBCA terus mencetak kenaikan. Bahkan, beberapa analis memperkirakan tren bullish ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2025.
Pertanyaannya: apa yang sebenarnya membuat saham BBCA begitu kuat? Dan sampai sejauh mana peluangnya untuk terus naik? Yuk, kita kupas lebih dalam.
Lonjakan Saham BBCA dan Aksi Borong Investor Asing
Pada perdagangan Selasa (21/10/2025), harga saham BBCA ditutup menguat 7,62% ke level Rp8.475 per saham. Nilai transaksi pada hari itu mencapai Rp4,4 triliun, dengan net buy asing sebesar Rp1,3 triliun. Angka jumbo ini menjadikan BBCA sebagai saham yang paling banyak dikoleksi investor asing hari itu.
Sehari sebelumnya, Senin (20/10/2025), saham BBCA juga naik 5% ke level Rp7.875 dengan nilai transaksi Rp3,1 triliun dan net buy asing Rp894 miliar. Jika ditarik ke belakang, saham BBCA sudah menguat empat hari beruntun, sebuah sinyal kuat bahwa pasar punya ekspektasi positif terhadap kinerja bank ini.
Aksi Akumulasi Asing Jadi Sinyal Bullish
Kehadiran dana asing dalam jumlah besar biasanya menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar domestik. Aksi beli ini mencerminkan kepercayaan investor global terhadap fundamental BBCA, sekaligus memperkuat tren penguatan harga sahamnya.
Para analis menilai, aksi beli asing ini bukan hanya momentum sesaat, melainkan bagian dari strategi jangka menengah melihat prospek bisnis BBCA yang cerah.
Kinerja Keuangan BBCA Melesat di 2025
Lonjakan saham BBCA tak lepas dari laporan keuangan kuartal III/2025 yang menunjukkan performa gemilang. Laba bersih konsolidasi perusahaan per September 2025 mencapai Rp43,4 triliun, naik 5,7% year on year (yoy).
Pendapatan Tumbuh Signifikan
Pendapatan usaha BBCA tumbuh 6,9% yoy menjadi Rp85,2 triliun.
Pendapatan bunga naik 5,2% yoy ke Rp63,9 triliun.
Pendapatan non-bunga melonjak 12,4% yoy menjadi Rp21,4 triliun.
Selain itu, PPOP (Pre-Provision Operating Profit) naik 7,9% yoy menjadi Rp57,3 triliun. Efisiensi beban usaha yang hanya naik 5% ke Rp28 triliun ikut menopang kinerja profitabilitas bank ini.
Strategi Efisiensi dan Kehati-hatian
Meski pencadangan meningkat, analis melihat langkah tersebut sebagai bentuk kehati-hatian manajemen dalam menghadapi kondisi makro yang masih dinamis. Strategi ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas jangka panjang.
Analis Kompak Beri Rekomendasi “Buy”
Tiga analis dari sekuritas ternama kompak memberikan pandangan optimistis terhadap saham BBCA.
Fokus pada CASA dan Kualitas Kredit
Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi, menyoroti kemampuan BBCA menjaga rasio dana murah (CASA) di level tinggi, yaitu 83,8%, dengan pertumbuhan 9,1% yoy. Sementara CoC (Cost of Credit) naik tipis ke 0,6% dari 0,5% kuartal sebelumnya, seiring peningkatan pencadangan.
Sementara itu, analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, menekankan bahwa kinerja BBCA konsisten dengan panduan manajemen, khususnya dalam penyaluran kredit.
Analis BRIDanareksa Sekuritas, Victor Stefano, juga mengapresiasi fokus BBCA dalam ekspansi kredit, optimalisasi dana murah, serta peningkatan pendapatan berbasis biaya dan kualitas aset. Strategi ini dianggap mampu menjaga profitabilitas di tengah tekanan suku bunga rendah.
Target Harga Saham BBCA: Potensi Tembus Rp11.000
Melihat tren pertumbuhan laba dan prospek cerah, para analis sepakat bahwa BBCA masih punya ruang kenaikan harga.
Samuel Sekuritas: Target harga Rp9.600
KB Valbury Sekuritas: Target harga Rp11.080
BRIDanareksa Sekuritas: Target harga Rp11.200
Dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, BBCA diproyeksikan meraup laba bersih hingga Rp57 triliun di akhir 2025. Jika tren penguatan terus berlanjut, bukan tak mungkin saham BBCA mencetak rekor harga baru di penghujung tahun.
Apa Artinya Bagi Investor?
Bagi investor ritel, kenaikan harga saham BBCA dalam beberapa hari terakhir menjadi sinyal kuat bahwa minat pasar terhadap saham perbankan besar masih sangat tinggi. Aksi beli asing, kinerja keuangan yang solid, serta dukungan analis membuat BBCA berada dalam posisi sangat menarik.
Namun, seperti biasa, investor tetap perlu memperhatikan momentum dan manajemen risiko. Saham unggulan memang relatif stabil, tapi pergerakan harga tetap bisa fluktuatif tergantung kondisi makro dan sentimen pasar global.
BBCA Jadi Magnet di Pasar Modal
Kenaikan harga saham BBCA selama empat hari berturut-turut bukan hanya kebetulan. Ini adalah hasil dari fundamental perusahaan yang kuat, dukungan dana asing, dan rekomendasi positif dari para analis.
Jika tren ini terus berlanjut, saham BBCA berpotensi memperkuat posisinya sebagai saham “primadona” di pasar modal Indonesia hingga akhir tahun. Bagi investor jangka panjang, ini bisa menjadi momen menarik untuk mencermati peluang lebih dalam.