MataBerita – Setelah Apple memicu gelombang besar di industri smartphone dengan menghilangkan charger brick (kepala charger) dari kotak iPhone 12 pada tahun 2020, kini sebuah pergeseran serupa diprediksi akan terjadi pada aksesori pelengkap lainnya: kabel USB.
Langkah ini menandai evolusi baru dalam strategi bundling produk teknologi, di mana perusahaan mulai mengurangi jumlah aksesori yang disertakan dalam paket penjualan dengan dalih lingkungan.
Sony Memulai Tren Kabel Hilang di Smartphone
Meskipun Sony bukan lagi pemain dominan di pasar smartphone, perusahaan tersebut tampaknya menjadi pelopor dalam tren penghapusan kabel USB pada ponsel.
Baca Juga: Penampakan Xiaomi 17 Pro Max Terungkap, Tampilkan Layar Sekunder di Bagian Belakang
Sebuah unggahan dari pengguna yang membeli Sony Xperia 10 VII memperlihatkan ikonografi di bagian belakang kotak yang secara jelas mengindikasikan bahwa ponsel tersebut tidak menyertakan baik kepala charger maupun kabel USB.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Sony dalam mendukung kebijakan minimalis, yang diyakini akan diikuti oleh produsen lain dalam beberapa tahun ke depan.
Sebelumnya, Apple sendiri sudah menghilangkan kabel USB dari produk earbuds terbarunya, yaitu AirPods 4 dan AirPods Pro 3.
Argumentasi Lingkungan vs. Efisiensi Biaya
Alasan utama di balik penghapusan kabel USB ini sangat mudah dipahami dan mengikuti logika penghapusan charger brick sebelumnya:
- Pengurangan Limbah Elektronik (E-waste): Setelah bertahun-tahun USB-C menjadi standar, sebagian besar konsumen sudah memiliki koleksi kabel yang masih layak pakai. Dengan tidak menyertakan kabel baru, produsen dapat mengurangi jumlah kabel yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah.
- Efisiensi Logistik dan Biaya: Sama seperti penghapusan charger, menghilangkan kabel dapat memperkecil dan menipiskan ukuran kemasan ponsel. Kemasan yang lebih ringkas berarti biaya pengiriman per unit menjadi lebih murah, dan emisi karbon selama transportasi juga berkurang.
Meskipun argumentasi lingkungan ini kuat, keuntungan finansial bagi produsen juga signifikan.
Menghemat biaya material dan logistik per unit, dalam skala jutaan ponsel, dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan secara substansial.
Baca Juga: Bocoran Realme GT 8 Pro Kembali Muncul, Modul Kamera yang Dapat Diganti hingga Spesifikasi Flagship
Namun, hal ini berisiko membebani konsumen yang baru membeli smartphone dan harus membeli kabel secara terpisah.
Tren ini mengindikasikan bahwa masa depan smartphone akan berpusat pada box yang sangat minimalis, di mana konsumen diharapkan membeli aksesoris dasar secara terpisah.