MataBerita – Menjelang momen pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), pertanyaan soal THR TPG 2025 kapan cair kembali ramai diperbincangkan di kalangan guru. Banyak pendidik, khususnya guru bersertifikat, mengaku belum menerima THR Tunjangan Profesi Guru (TPG) secara penuh meski pemerintah telah menyampaikan komitmen pembayaran 100 persen.
Situasi ini memicu beragam spekulasi di media sosial, mulai dari isu penghapusan tunjangan hingga kabar anggaran yang belum tersedia. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, keterlambatan pencairan THR TPG bukan hal baru dan hampir selalu terjadi setiap tahun dengan pola yang relatif sama.
Agar guru tidak terjebak informasi keliru, penting memahami secara utuh apa itu THR TPG, siapa yang berhak menerimanya, mengapa pencairannya bisa berbeda antar daerah, serta langkah strategis yang bisa dilakukan sambil menunggu dana masuk ke rekening.
THR TPG 2025: Hak Resmi Guru, Bukan Bantuan Sosial
THR TPG Berbeda dengan Bansos
THR Tunjangan Profesi Guru (TPG) merupakan hak profesional bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Artinya, THR TPG bukan bantuan sosial (bansos) yang bersifat selektif atau situasional, melainkan bagian dari kebijakan remunerasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Secara regulasi, pembayaran TPG—including THR—mengacu pada peraturan pemerintah terkait tunjangan profesi. Selama guru memenuhi persyaratan administratif dan statusnya dinyatakan valid, hak tersebut tetap dibayarkan meskipun waktu pencairannya tidak serentak.
Kementerian Pendidikan dan instansi terkait dalam berbagai kesempatan juga menegaskan bahwa keterlambatan pencairan tidak menghapus hak guru atas THR TPG.
Siapa Saja yang Berhak Menerima THR TPG 2025?
Agar tidak muncul kesalahpahaman, berikut kriteria utama guru yang berhak menerima THR TPG 2025:
Persyaratan Penerima THR TPG
-
Memiliki sertifikat pendidik yang sah dan masih berlaku
-
Berstatus aktif mengajar pada satuan pendidikan
-
Memenuhi beban kerja/jam mengajar sesuai ketentuan
-
Data sinkron dan valid di Dapodik dan Info GTK
Jika salah satu poin tersebut belum terpenuhi, sistem secara otomatis akan menahan proses pencairan sampai data diperbaiki. Inilah alasan mengapa sebagian guru menerima lebih lambat dibanding rekan lainnya.
Kenapa THR TPG 2025 Bisa Telat Cair?
Pertanyaan THR TPG 2025 kapan cair tidak bisa dijawab dengan satu tanggal pasti, karena ada beberapa faktor teknis yang memengaruhi proses pencairan.
1. Validasi Data Jadi Penentu Utama
Sebelum dana ditransfer, data guru akan melalui proses verifikasi berlapis. Kesalahan kecil seperti:
-
Jam mengajar belum ter-update
-
Status kepegawaian belum final
-
Riwayat mengajar belum sinkron
bisa menyebabkan pencairan tertunda. Sistem hanya memproses data yang benar-benar dinyatakan “valid”.
2. Kesiapan Anggaran Daerah Berbeda
Meski kebijakan THR TPG bersifat nasional, pelaksanaan teknis berada di tangan pemerintah daerah. Setiap daerah memiliki kesiapan anggaran dan kecepatan administrasi yang berbeda-beda.
Akibatnya, ada daerah yang bisa mencairkan THR TPG lebih awal, sementara daerah lain memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikan proses administrasi keuangan.
3. Beban Sistem Saat Pencairan Massal
Pada periode tertentu, ribuan bahkan jutaan data guru diproses secara bersamaan. Kondisi ini kerap menimbulkan antrean pada sistem keuangan dan sistem data pendidikan, sehingga berdampak pada kecepatan transfer dana ke rekening guru.
Pola Pencairan THR TPG dari Tahun ke Tahun
Jika melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, THR TPG hampir selalu cair bertahap, bukan sekaligus secara nasional. Pola ini sudah menjadi hal yang cukup umum dan bukan indikasi masalah kebijakan.
Tahapan Umum Pencairan THR TPG
-
Status data di Info GTK dinyatakan valid
-
Proses administrasi keuangan daerah diselesaikan
-
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) diterbitkan
-
Dana ditransfer ke rekening masing-masing guru
Selama tahapan tersebut masih berjalan, status “belum cair” bukan berarti THR TPG dibatalkan atau dikurangi.
Apa yang Bisa Dilakukan Guru Sambil Menunggu THR TPG 2025 Cair?
Daripada panik atau terpancing isu tidak jelas, ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan guru.
1. Rutin Memantau Info GTK
Perhatikan informasi penting seperti:
-
Status sertifikasi
-
Kelayakan tunjangan
-
Catatan atau peringatan sistem
Jika muncul notifikasi tertentu, segera tindak lanjuti agar tidak menghambat pencairan.
2. Pastikan Data Dapodik Sudah Final
Cek ulang data krusial, antara lain:
-
Nama dan NIK
-
Status kepegawaian
-
Jam mengajar dan mata pelajaran
Kesalahan data merupakan penyebab paling sering keterlambatan THR TPG.
3. Aktif Berkoordinasi dengan Sekolah
Peran operator sekolah sangat penting. Pastikan komunikasi berjalan baik, terutama jika ada perubahan data atau riwayat mengajar yang perlu diperbarui.
4. Selektif Menyaring Informasi
Isu soal THR TPG sering kali simpang siur di media sosial. Sebaiknya guru hanya merujuk pada pengumuman resmi dari pemerintah, dinas pendidikan, atau kanal informasi terpercaya.
Penegasan Pemerintah: THR TPG 2025 Tetap Dibayarkan
Pemerintah kembali menegaskan bahwa THR TPG 2025 tetap dibayarkan penuh kepada guru yang memenuhi syarat. Keterlambatan yang terjadi lebih disebabkan faktor teknis dan administratif, bukan karena penghapusan atau pengurangan hak.
Selama data dinyatakan valid dan guru aktif mengajar sesuai ketentuan, THR TPG akan tetap masuk ke rekening, meskipun waktu pencairannya berbeda antar daerah.
Bagi guru yang hingga kini masih menunggu, tidak perlu panik berlebihan. Fokus utama adalah memastikan data benar, rutin memantau Info GTK, dan tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah serta dinas pendidikan setempat.








