MataBerita – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 resmi dimulai serentak pada 3 November 2025. Lebih dari 3,5 juta siswa SMA/MA dan SMK/MAK di seluruh Indonesia turut ambil bagian dalam asesmen berskala nasional ini. Tahun ini, TKA menjadi sorotan karena sistemnya yang semakin matang dan sepenuhnya berbasis digital.
Sejak pagi, ratusan ribu sekolah di berbagai daerah telah melaksanakan TKA secara daring dengan dukungan infrastruktur yang semakin baik. Ujian ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam mewujudkan sistem asesmen pendidikan yang objektif dan transparan.
TKA 2025 bukan sekadar ujian akademik biasa. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan literasi, numerasi, dan penalaran logis siswa secara menyeluruh. Dengan begitu, hasilnya tidak hanya menjadi nilai akhir, tetapi juga bahan evaluasi penting bagi sekolah dan guru dalam memperkuat strategi pembelajaran ke depan.
Apa Itu TKA 2025?
Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah ujian standar nasional yang bertujuan menilai sejauh mana kemampuan dasar siswa, khususnya di bidang literasi, numerasi, serta penalaran logis dan analitis.
Pelaksanaan TKA 2025 menjadi salah satu langkah strategis Kemendikdasmen dalam memperkuat sistem asesmen nasional berbasis kompetensi, menggantikan model ujian konvensional yang sebelumnya dinilai kurang adaptif terhadap perubahan zaman.
Di tahun 2025, TKA diikuti oleh 3,52 juta peserta dari lebih 43 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Jumlah ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap penerapan ujian digital sekolah sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional.
Pelaksanaan TKA 2025 di Berbagai Daerah
TKA di SMAN 61 Jakarta Berjalan Lancar
Pelaksanaan hari pertama di SMAN 61 Jakarta berlangsung tanpa kendala. Menurut Nurjaman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana, Prasarana, dan Administrasi, seluruh sistem berjalan stabil, baik jaringan maupun server.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Semua perangkat mendukung dan siswa juga sudah terbiasa dengan sistem ujian digital,” ungkapnya.
Sebanyak 216 siswa kelas XII mengikuti TKA yang dibagi menjadi dua gelombang dan dua sesi. Sekolah menggunakan dua laboratorium komputer agar pelaksanaan berjalan efisien tanpa perlu menambah sesi tambahan.
Pelaksanaan di SMK 3 Bogor: Antusias dan Tertib
Hal serupa juga terlihat di SMK 3 Bogor, tempat lebih dari 538 siswa mengikuti TKA dengan sistem dua gelombang. Koordinator TKA sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Indah Retnowati, menyebut kegiatan ini menjadi momen penting untuk memetakan kemampuan akademik peserta didik.
“Hasil TKA akan membantu guru memahami kemampuan awal siswa, terutama dalam literasi dan numerasi. Ini jadi dasar penting untuk menyusun strategi pembelajaran yang tepat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, TKA mendorong budaya belajar positif di kalangan siswa agar lebih kritis, kreatif, dan analitis. Sekolah pun menjadikan hasil asesmen ini sebagai alat evaluasi untuk memperkuat kolaborasi antara guru, wali kelas, dan tim manajemen sekolah.
Data dan Cakupan Nasional TKA 2025
Menurut data Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), TKA 2025 diikuti oleh:
| Jenjang Pendidikan | Jumlah Peserta | Persentase | 
|---|---|---|
| SMA | 1,75 juta | 49,7% | 
| SMK | 1,59 juta | 45,2% | 
| MA | 506 ribu | 14,4% | 
Selain itu, beberapa satuan pendidikan keagamaan seperti SMAK, SMTK, SMAgK, hingga SLB juga berpartisipasi aktif dalam ujian tahun ini.
Dari sisi moda pelaksanaan, sekitar 73,15% sekolah melaksanakan TKA secara daring, 12,3% semi-daring, dan 0,01% masih menyempurnakan sistem mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas sekolah di Indonesia kini sudah siap dengan transformasi digital dalam asesmen pendidikan.
Jadwal Gelombang TKA 2025
Pelaksanaan TKA 2025 dibagi dalam beberapa gelombang untuk memastikan proses berjalan lancar di seluruh wilayah Indonesia:
| Gelombang | Tanggal Pelaksanaan | Keterangan | 
|---|---|---|
| Gelombang 1 | 3–4 November 2025 | SMA dan SMK besar di kota utama | 
| Gelombang 2 | 5–6 November 2025 | Sekolah menengah daerah | 
| Gelombang Khusus | 8–9 November 2025 | Sekolah yang memerlukan penyesuaian | 
| Sinkronisasi Susulan | 14–16 November 2025 | Ujian bagi peserta yang tertunda | 
Tujuan dan Manfaat Tes Kemampuan Akademik (TKA)
1. Evaluasi Pendidikan yang Objektif
TKA membantu sekolah dan guru mendapatkan data objektif tentang kompetensi siswa. Ini menjadi dasar penyusunan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan personal.
2. Mendorong Literasi dan Numerasi
Melalui soal berbasis konteks dan logika, siswa diajak berpikir kritis, bukan sekadar menghafal. Pendekatan ini selaras dengan tujuan asesmen nasional untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
3. Penguatan Budaya Digital Sekolah
Dengan lebih dari 70% pelaksanaan dilakukan secara daring, TKA menjadi sarana penting dalam memperkuat literasi digital siswa dan guru, sekaligus meningkatkan kesiapan sekolah terhadap era pendidikan berbasis teknologi.
Harapan untuk Hasil TKA 2025
Banyak pihak berharap hasil TKA nasional tahun ini dapat menjadi refleksi nyata terhadap capaian pendidikan di Indonesia. Sekolah seperti SMAN 61 Jakarta dan SMK 3 Bogor menunjukkan contoh sukses dalam mengintegrasikan teknologi dengan asesmen.
“Semoga pelaksanaan TKA tidak hanya lancar secara teknis, tapi juga memberi hasil yang baik bagi siswa dan menjadi bahan refleksi bagi sekolah,” tutup Nurjaman optimistis.
Penutup
Pelaksanaan TKA 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian penting dari perjalanan pendidikan Indonesia menuju sistem yang lebih adaptif, transparan, dan berbasis kompetensi. Dengan dukungan teknologi dan kesiapan sekolah, asesmen ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata kemampuan siswa Indonesia di era digital.
					








