MataBerita – Membaca bacaan doa qunut saat shalat Subuh menjadi salah satu amalan yang khas dan melekat di kalangan umat Islam, khususnya Nahdliyin. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi memiliki dasar yang kuat dalam hadits dan penjelasan para ulama.
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, “Mengapa ada yang membaca doa qunut dan ada juga yang tidak?” Pertanyaan ini wajar, karena dalam praktiknya, doa qunut memang lebih sering diamalkan oleh sebagian kalangan. Namun, sebenarnya doa qunut subuh memiliki landasan hukum dan keutamaannya tersendiri.
Dalam ajaran Islam, doa qunut bukan sekadar bacaan tambahan. Doa ini adalah bentuk permohonan hamba kepada Tuhannya di saat-saat penting dalam shalat. Bukan hanya menunjukkan kepatuhan, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual antara seorang Muslim dengan Allah SWT.
Hukum dan Anjuran Membaca Doa Qunut Subuh
Para ulama sepakat bahwa doa qunut adalah amalan sunnah, bukan kewajiban. Dalam hal ini, qunut terbagi menjadi tiga jenis:
-
Qunut Subuh (dibaca setiap shalat Subuh)
-
Qunut Witir (pada separuh akhir bulan Ramadan)
-
Qunut Nazilah (dibaca saat terjadi musibah besar)
Menurut Imam Al-Nawawi, doa qunut subuh adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk diamalkan. Dalam Al-Adzkar, beliau menegaskan:
“Qunut dalam shalat Subuh adalah sunnah berdasarkan hadits shahih dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut dalam shalat Subuh hingga beliau wafat.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in, dan dikategorikan sebagai hadits shahih.
Dengan demikian, membaca doa qunut subuh bukanlah hal baru, melainkan amalan yang memiliki dasar kuat dari Nabi Muhammad SAW.
Bacaan Doa Qunut Subuh Lengkap
Berikut bacaan doa qunut subuh lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:
Teks Arab
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَأَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Latin
Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahu lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, falakal hamdu ‘alâ mâ qadhait, wa astaghfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Terjemahan
“Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana Engkau telah memelihara mereka. Berkahilah aku pada apa yang telah Engkau karuniakan. Lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan atas-Mu. Tidak akan hina orang yang Engkau lindungi dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau. Segala puji bagi-Mu atas segala ketetapan-Mu. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau.”
Tata Cara Membaca Doa Qunut Subuh
Agar amalan ini sesuai tuntunan, berikut tata cara membaca doa qunut subuh yang benar:
1. Posisi Membaca Doa
Doa qunut dibaca saat posisi berdiri (i’tidal) setelah rukuk pada rakaat kedua shalat Subuh.
2. Lafal untuk Imam dan Makmum
Jika shalat berjamaah, imam dianjurkan mengganti lafal “ihdini” menjadi “ihdina” agar doa mencakup seluruh jamaah. Hal ini sesuai dengan penjelasan Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, bahwa:
“Dimakruhkan bagi imam untuk berdoa hanya untuk dirinya sendiri dalam doa qunut. Oleh karena itu, hendaknya imam membaca ihdina (berilah kami petunjuk).”
3. Mengangkat Tangan
Saat membaca doa qunut, dianjurkan untuk mengangkat tangan.
-
Telapak tangan menghadap ke atas saat berdoa dengan harapan dan permohonan.
-
Punggung tangan menghadap ke atas saat berdoa agar dijauhkan dari musibah.
4. Makmum Mengamini
Makmum cukup mendengarkan dan mengamini bacaan doa qunut dari imam. Jika shalat sendiri, bacaan dibaca dengan lafal tunggal “ihdini”.
Keutamaan Membaca Doa Qunut Subuh
Membaca doa qunut subuh bukan sekadar rutinitas. Ada banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya, di antaranya:
1. Bentuk Permohonan dan Ketundukan
Doa qunut menunjukkan ketergantungan seorang hamba kepada Allah. Kita memohon petunjuk, perlindungan, dan keberkahan langsung kepada Sang Pencipta.
2. Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW secara konsisten membaca doa qunut subuh hingga akhir hayatnya. Mengamalkannya berarti menghidupkan sunnah beliau.
3. Menumbuhkan Kebersamaan dalam Jamaah
Saat dibaca bersama-sama, doa qunut mengandung makna kebersamaan dan kepasrahan seluruh jamaah dalam memohon kepada Allah SWT.
Perbedaan Pendapat Mengenai Doa Qunut
Perlu diketahui, tidak semua mazhab mewajibkan doa qunut subuh. Dalam mazhab Syafi’i, doa qunut sangat dianjurkan. Namun dalam mazhab lain, seperti Hanafi, qunut tidak dibaca dalam shalat Subuh.
Perbedaan ini bukan untuk dipertentangkan, melainkan memperlihatkan kekayaan khazanah fiqih Islam. Selama dilakukan dengan landasan yang benar, keduanya sama-sama sah.
Penutup
Membaca doa qunut subuh adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Baik dilakukan sendiri maupun berjamaah, doa ini menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika kamu belum terbiasa membacanya, mulai saja pelan-pelan. Bisa dengan membaca doa qunut subuh pendek, lalu perlahan menghafal versi lengkapnya. Yang terpenting adalah keikhlasan hati dan kesungguhan dalam beribadah.
Wallahu a’lam.
