Indonesia Dikepung Tiga Siklon Tropis Sekaligus, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem

MataBerita – Indonesia saat ini sedang menghadapi situasi cuaca yang tidak biasa. Tiga sistem siklon tropis dan bibit siklon terpantau aktif di sekitar wilayah Tanah Air, meningkatkan

Redaksi

Siklon Tropis
Siklon Tropis

MataBerita – Indonesia saat ini sedang menghadapi situasi cuaca yang tidak biasa. Tiga sistem siklon tropis dan bibit siklon terpantau aktif di sekitar wilayah Tanah Air, meningkatkan risiko hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi di sejumlah daerah.

Kondisi ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani, dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara. Laporan tersebut disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai peringatan dini atas potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak luas.

BMKG menegaskan, meski tidak semua siklon masuk ke daratan Indonesia, dampaknya tetap signifikan. Pergerakan dan intensitas angin dari sistem siklon di sekitar wilayah Indonesia dapat memicu curah hujan ekstrem, banjir, longsor, serta gangguan pelayaran dan aktivitas masyarakat.

Indonesia Dikepung Tiga Sistem Siklon Tropis

BMKG mencatat, saat ini terdapat tiga sistem cuaca utama yang perlu diwaspadai, yaitu Siklon Bakung, Bibit Siklon 93S, dan Bibit Siklon 95S. Ketiganya berada di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi memengaruhi kondisi atmosfer nasional.

Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama, Siklon Bakung,” ujar Teuku Faisal Fathani saat memaparkan laporan resmi di hadapan Presiden, Senin (15/12).

Ketiga sistem tersebut berada di lokasi berbeda, namun secara kolektif dapat memperkuat dinamika atmosfer dan meningkatkan potensi cuaca ekstrem di banyak wilayah.

Siklon Bakung Jadi Ancaman Paling Serius

Terpantau di Barat Daya Lampung

Dari ketiga sistem tersebut, Siklon Bakung menjadi perhatian utama BMKG. Siklon ini terpantau berada di wilayah barat daya Lampung dan sempat mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan.

Baca Juga:  BLT Tambahan dari Prabowo Rp1,5 Juta Cair Hari Ini: Cek Syarat dan Cara Pencairannya!

BMKG mencatat, Siklon Bakung sempat naik ke Kategori 2, bahkan pada 14 Desember lalu tercatat sempat mencapai Kategori 3 dengan kecepatan angin hingga 65 knot. Sebagai perbandingan, Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya memicu cuaca ekstrem di Sumatera hanya berada pada Kategori 1.

Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember dia masuk ke kategori 3 dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya,” jelas Faisal.

Masih Berpotensi Mendekat Kembali

Meski saat ini pergerakan Siklon Bakung cenderung menjauhi wilayah Indonesia dan intensitasnya mulai menurun, BMKG menegaskan bahwa pemantauan tetap dilakukan secara ketat.

Ada potensi Siklon Bakung kembali mendekat dalam kurun waktu 48 hingga 72 jam ke depan, tergantung pada dinamika atmosfer dan suhu permukaan laut di sekitarnya.

Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan mempengaruhi curah hujan,” tambah Faisal.

Bibit Siklon 93S Mengancam Bali hingga Jawa Timur

Selain Siklon Bakung, BMKG juga mengawasi Bibit Siklon 93S yang saat ini berada di sekitar wilayah selatan Indonesia bagian tengah. Sistem ini berpotensi memengaruhi cuaca di Bali, Nusa Tenggara, hingga Jawa Timur.

Dampak yang Perlu Diwaspadai

Bibit Siklon 93S dapat memicu:

  • Peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

  • Angin kencang di wilayah pesisir

  • Gelombang laut tinggi di perairan selatan Jawa dan Bali

Kondisi ini berisiko mengganggu aktivitas pelayaran, nelayan, serta masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan dataran rendah.

Bibit Siklon 95S Aktif di Selatan Papua

Potensi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat

Di wilayah timur Indonesia, BMKG mencatat keberadaan Bibit Siklon 95S di selatan Papua. Sistem ini mulai menunjukkan penguatan dan berpotensi memicu dampak signifikan dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga:  Bibit Siklon Tropis Berkembang Jadi Siklon Bakung, BMKG Ungkap Dampak Tidak Langsung ke Sejumlah Wilayah Indonesia

BMKG memastikan, kehadiran Bibit Siklon 95S dapat menyebabkan hujan lebat hingga sangat lebat, disertai gelombang laut tinggi yang berbahaya bagi aktivitas maritim di perairan timur Indonesia.

Wilayah pesisir Papua dan sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, serta gangguan transportasi laut.

BMKG Perkuat Koordinasi Internasional

Sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang diakui secara internasional, BMKG tidak bekerja sendiri dalam memantau perkembangan siklon tropis. Lembaga ini secara aktif berkoordinasi dengan otoritas meteorologi dunia.

Kerja Sama dengan Australia, Jepang, dan India

Menurut Teuku Faisal Fathani, BMKG terus menjalin komunikasi intensif dengan pusat meteorologi di Australia, Jepang, dan India untuk bertukar data dan analisis terkait pergerakan siklon tropis.

Koordinasi ini penting untuk memastikan akurasi prakiraan cuaca, mempercepat peringatan dini, serta meminimalkan risiko kesalahan informasi yang bisa berdampak pada keselamatan masyarakat.

Dampak Siklon Tropis bagi Indonesia

Meski Indonesia jarang dilintasi langsung oleh siklon tropis karena letaknya di sekitar garis ekuator, dampak tidak langsungnya tetap signifikan. Beberapa efek yang sering terjadi antara lain:

  • Curah hujan ekstrem yang memicu banjir dan longsor

  • Angin kencang yang merusak infrastruktur ringan

  • Gelombang laut tinggi yang membahayakan pelayaran

  • Gangguan aktivitas ekonomi dan transportasi

BMKG menegaskan bahwa kombinasi tiga sistem siklon sekaligus dapat memperkuat efek-efek tersebut dalam waktu bersamaan.

Imbauan BMKG kepada Masyarakat

BMKG meminta masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti informasi resmi yang disampaikan melalui kanal BMKG.

Warga yang tinggal di wilayah pesisir, daerah rawan banjir, dan kawasan dengan topografi curam diminta meningkatkan kesiapsiagaan. Nelayan dan operator kapal juga diimbau menunda pelayaran jika kondisi gelombang tidak memungkinkan.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Informasi cuaca harian dari BMKG harus menjadi acuan sebelum beraktivitas,” menjadi pesan utama yang disampaikan BMKG dalam situasi ini.

Kesimpulan

Keberadaan tiga sistem siklon tropis di sekitar Indonesia menjadi pengingat bahwa dinamika cuaca global semakin kompleks. Perubahan iklim dan anomali suhu laut turut berperan dalam meningkatkan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem.

BMKG memastikan pemantauan dilakukan secara berkelanjutan dan masyarakat akan mendapatkan pembaruan informasi secara real-time. Kewaspadaan, kesiapan, dan kepatuhan terhadap peringatan resmi menjadi kunci untuk meminimalkan dampak dari ancaman cuaca ekstrem ini.

Ikuti Kami di Google News

Related Post