MataBerita –Â Kalender Jawa hari ini, Senin 15 Desember 2025, kembali menjadi perhatian banyak orang, terutama bagi masyarakat yang masih menjadikan penanggalan Jawa sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya untuk mengetahui tanggal, kalender Jawa juga kerap digunakan untuk membaca weton, neptu, hingga wuku yang dipercaya memiliki makna tersendiri dalam tradisi dan budaya Jawa.
Pada Senin ini, kalender Jawa mencatat weton Senin Legi dengan neptu 9 dan berada dalam Wuku Julung Pujut. Informasi ini sering dicari untuk berbagai keperluan, mulai dari penentuan hari baik, perhitungan perjodohan, rencana hajatan, hingga sekadar memahami filosofi hidup menurut adat Jawa.
Lantas, bagaimana penjelasan lengkap kalender Jawa hari ini Senin 15 Desember 2025? Apa makna weton Senin Legi, neptu 9, serta karakter Wuku Julung Pujut menurut primbon Jawa? Berikut ulasan lengkapnya.
Kalender Jawa Hari Ini Senin 15 Desember 2025
Berdasarkan penanggalan Jawa yang diselaraskan dengan kalender Masehi dan Hijriah, berikut data lengkap kalender Jawa hari ini:
Tanggal Masehi: 15 Desember 2025
Hari: Senin
Pasaran: Legi
Weton: Senin Legi
Neptu: 9
Wuku: Julung Pujut
Tanggal Jawa: 24 Jumadilakir 1959 Jawa
Bulan Jawa: Jumadilakir
Tahun Jawa: Dal
Tanggal Hijriah: 24 Jumadil Akhir 1447 H
Data ini menunjukkan bahwa kalender Jawa hari ini senin 15 desember 2025 berada di penghujung bulan Jumadilakir, baik dalam penanggalan Jawa maupun Hijriah. Sinkronisasi ini kerap dijadikan rujukan dalam kegiatan keagamaan maupun adat.
Mengenal Weton Senin Legi dalam Kalender Jawa
Arti Weton dalam Tradisi Jawa
Weton adalah gabungan antara hari dalam kalender Masehi (Senin, Selasa, dan seterusnya) dengan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Dalam tradisi Jawa, weton diyakini memengaruhi karakter, rezeki, hingga perjalanan hidup seseorang.
Weton juga sering digunakan untuk:
Menentukan hari baik pernikahan
Menghitung kecocokan jodoh
Menentukan hari pindah rumah
Menentukan waktu selamatan atau hajatan
Neptu Senin Legi dan Maknanya
Pada kalender Jawa hari ini, weton Senin Legi memiliki neptu sebagai berikut:
Neptu Senin: 4
Neptu Legi: 5
Total Neptu: 9
Neptu 9 dalam primbon Jawa kerap dikaitkan dengan sifat yang cukup seimbang. Orang yang lahir pada weton Senin Legi umumnya digambarkan memiliki kepribadian tenang, ramah, dan mudah bergaul. Mereka dikenal tidak suka konflik, tetapi memiliki prinsip yang kuat.
Menurut sejumlah referensi primbon Jawa klasik, neptu 9 juga sering dihubungkan dengan kecenderungan rezeki yang stabil, meski tidak selalu melimpah di awal kehidupan. Rezeki biasanya datang bertahap seiring kedewasaan dan pengalaman hidup.
Wuku Julung Pujut: Makna dan Karakteristiknya
Apa Itu Wuku dalam Kalender Jawa?
Wuku adalah siklus penanggalan Jawa yang terdiri dari 30 wuku, masing-masing berlangsung selama tujuh hari. Setiap wuku memiliki nama, cerita simbolik, dan karakter tertentu yang diwariskan secara turun-temurun.
Dalam kalender Jawa hari ini Senin 15 Desember 2025, wuku yang berlaku adalah Julung Pujut.
Makna Wuku Julung Pujut
Wuku Julung Pujut sering diartikan sebagai simbol keteguhan dan kesederhanaan. Dalam cerita pewayangan yang menjadi latar wuku ini, Julung Pujut menggambarkan seseorang yang cenderung pendiam, tetapi memiliki kekuatan batin yang besar.
Beberapa karakter yang sering dikaitkan dengan Wuku Julung Pujut antara lain:
Memiliki pendirian kuat
Tidak mudah terpengaruh omongan orang lain
Cenderung sabar dan telaten
Lebih mengutamakan tindakan daripada ucapan
Hari-hari dalam Wuku Julung Pujut dipercaya baik untuk aktivitas yang membutuhkan ketekunan dan konsistensi, seperti memulai usaha kecil, belajar keterampilan baru, atau menyusun rencana jangka panjang.
Posisi Kalender Jawa dengan Kalender Hijriah
Menariknya, kalender Jawa hari ini juga bertepatan dengan 24 Jumadil Akhir 1447 Hijriah. Keselarasan antara kalender Jawa dan Hijriah ini bukan kebetulan, karena sistem kalender Jawa memang mengadopsi sistem lunar seperti kalender Islam sejak era Sultan Agung.
Sejarawan mencatat bahwa penetapan kalender Jawa oleh Sultan Agung dari Mataram pada abad ke-17 bertujuan menyatukan unsur budaya Jawa dan nilai-nilai Islam. Hingga kini, sistem tersebut masih digunakan dan dilestarikan.
Menurut penjelasan Kementerian Agama dalam berbagai publikasi resminya, penanggalan berbasis bulan seperti Hijriah dan Jawa sangat penting dalam menentukan hari besar keagamaan serta tradisi masyarakat, terutama di Jawa.
Fungsi Kalender Jawa di Kehidupan Modern
Masih Relevankah Kalender Jawa?
Di tengah era digital, kalender Jawa tetap relevan bagi sebagian masyarakat. Banyak orang masih rutin mencari kalender Jawa hari ini, terutama menjelang:
Pernikahan
Khitanan
Pindah rumah
Memulai usaha
Ritual adat dan keagamaan
Bahkan, kini kalender Jawa mudah diakses melalui aplikasi dan situs resmi, sehingga penggunaannya semakin praktis.
Pandangan Budaya dan Akademis
Budayawan Jawa kerap menekankan bahwa kalender Jawa bukan sekadar alat hitung hari, tetapi juga sarana refleksi budaya. Nilai-nilai seperti kesabaran, keharmonisan, dan keseimbangan hidup tercermin dalam konsep weton, neptu, dan wuku.
Sejumlah akademisi antropologi budaya dari universitas di Indonesia juga menyebutkan bahwa memahami kalender Jawa membantu generasi muda mengenal akar budaya lokal, tanpa harus meninggalkan rasionalitas modern.
Ringkasan Kalender Jawa Hari Ini Senin 15 Desember 2025
Untuk memudahkan pemahaman, berikut poin penting kalender Jawa hari ini:
Hari dan tanggal: Senin, 15 Desember 2025
Weton: Senin Legi
Neptu: 9
Wuku: Julung Pujut
Tanggal Jawa: 24 Jumadilakir 1959 Jawa
Tanggal Hijriah: 24 Jumadil Akhir 1447 H
Informasi kalender Jawa hari ini senin 15 desember 2025 dapat dijadikan referensi untuk berbagai keperluan, baik adat, budaya, maupun spiritual, selama disikapi secara bijak.
Penutup
Kalender Jawa hari ini bukan hanya soal hitungan tanggal, tetapi juga warisan budaya yang sarat makna. Weton Senin Legi dengan neptu 9 dan Wuku Julung Pujut mencerminkan nilai ketenangan, keteguhan, dan keseimbangan hidup yang masih relevan hingga sekarang.
Dengan memahami kalender Jawa secara utuh, masyarakat tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkaya sudut pandang dalam menjalani kehidupan modern.







