Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Desember 2025: IHSG Menguat, Inflow Asing Deras

MataBerita – Pasar saham Indonesia menutup pekan lalu dengan sentimen yang relatif positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau meski pasar

Redaksi

Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Desember 2025
Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Desember 2025

MataBerita – Pasar saham Indonesia menutup pekan lalu dengan sentimen yang relatif positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau meski pasar global diliputi aksi ambil untung, terutama di bursa Amerika Serikat. Kondisi ini memberi sinyal bahwa minat investor, khususnya asing, masih cukup kuat terhadap aset berisiko di Tanah Air.

Mengawali perdagangan pekan ini, pelaku pasar dihadapkan pada kombinasi faktor global dan domestik. Dari luar negeri, keputusan The Fed memangkas suku bunga membawa dampak ganda, sementara dari dalam negeri, arah kebijakan Bank Indonesia (BI) dan pergerakan nilai tukar rupiah tetap menjadi perhatian utama. Di tengah dinamika tersebut, sejumlah saham dinilai memiliki peluang menarik untuk dicermati.

Berikut ulasan lengkap kondisi pasar terkini sekaligus rekomendasi saham hari ini 15 Desember 2025, yang dirangkum dari analisis dan riset Ajaib Sekuritas. Artikel ini disusun dengan pendekatan jurnalistik dan analisis kontekstual agar investor mendapatkan gambaran utuh sebelum mengambil keputusan.

IHSG Menguat di Akhir Pekan, Inflow Asing Jadi Penopang

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (12/12/2025), IHSG ditutup menguat 0,46 persen atau naik sekitar 40 poin ke level 8.660. Secara akumulatif, indeks mencatat kenaikan 0,31 persen dalam sepekan, menandai konsistensi pergerakan positif meski volatilitas global meningkat.

Salah satu faktor utama penguat IHSG adalah derasnya aliran dana investor asing. Berdasarkan data perdagangan, investor asing mencatatkan net buy di seluruh pasar ekuitas dengan nilai mencapai Rp1,42 triliun. Arus dana ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek pasar saham Indonesia, terutama di tengah penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat.

Menariknya, kinerja sejumlah grup konglomerasi turut mencuri perhatian. Grup Bakrie dan Grup Salim tercatat memimpin performa saham-saham konglomerasi sepanjang pekan lalu, seiring meningkatnya aktivitas transaksi pada saham-saham terkait komoditas dan energi.

Saham BUMI dan DEWA Dominasi Transaksi BEI

Dari sisi aktivitas perdagangan, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menjadi kontributor signifikan terhadap total transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). BUMI menyumbang sekitar 14,96 persen, sementara DEWA berkontribusi 5,17 persen terhadap nilai transaksi.

Dominasi kedua saham tersebut mencerminkan masih kuatnya minat pasar pada sektor pertambangan, khususnya batu bara dan mineral, yang tetap mendapat sentimen positif dari harga komoditas global serta prospek permintaan jangka menengah.

Baca Juga:  Rekomendasi Saham Hari Ini Senin 10 November 2025: IHSG Menguat, Asing Masuk Rp920 Miliar

Namun demikian, tingginya transaksi juga perlu dicermati dengan manajemen risiko yang ketat, mengingat volatilitas saham komoditas cenderung lebih tinggi dibanding sektor defensif.

Kebijakan BI dan Tekanan Rupiah Masih Jadi Perhatian

Dari dalam negeri, perhatian investor tertuju pada arah kebijakan moneter Bank Indonesia. Pada pekan ini, BI diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Pertimbangan utama adalah kondisi nilai tukar rupiah yang masih berada dalam tekanan.

Data menunjukkan, per 12 Desember 2025, nilai tukar rupiah JISDOR masih terdepresiasi di kisaran Rp16.652 per dolar AS. Kondisi ini terjadi meski The Fed telah memangkas suku bunga, yang secara teori seharusnya memberi ruang penguatan bagi mata uang negara berkembang.

Sejumlah analis menilai, BI masih perlu menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi, terutama menjelang akhir tahun ketika permintaan domestik cenderung meningkat. Sikap wait and see dari bank sentral dinilai sebagai langkah hati-hati untuk menjaga kepercayaan pasar.

Wall Street Terkoreksi, Saham Teknologi Jadi Beban

Sementara itu, dari pasar global, bursa Wall Street justru bergerak melemah di akhir pekan lalu. Aksi profit taking membayangi pergerakan indeks utama Amerika Serikat. Indeks Nasdaq tercatat turun 1,69 persen, sementara S&P 500 melemah 1,07 persen pada perdagangan 12 Desember 2025.

Sektor teknologi menjadi pemberat utama. Saham Broadcom Inc. (Nasdaq: AVGO) anjlok hingga 11,43 persen setelah merilis laporan keuangan yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi pasar. Koreksi AVGO turut menyeret saham-saham lain yang terkait dengan tema kecerdasan buatan (AI).

Kekhawatiran investor terhadap potensi bubble AI kembali mencuat, memicu aksi jual pada saham-saham teknologi berkapitalisasi besar. Meski demikian, dampak koreksi Wall Street terhadap IHSG relatif terbatas, berkat kuatnya faktor domestik dan aliran dana asing.

Harga Emas Reli ke USD4.300 per Ons, Sentimen Positif Saham Tambang

Di sisi lain, harga emas kembali mencatatkan reli signifikan. Per 15 Desember 2025, harga emas dunia menembus level USD4.300 per troy ounce, melanjutkan tren kenaikan pasca pemangkasan suku bunga The Fed.

Kenaikan harga emas ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain akumulasi emas oleh bank sentral global serta penurunan imbal hasil (yield) US Treasury yang membuat emas semakin menarik sebagai aset lindung nilai atau safe haven.

Bagi pasar saham Indonesia, reli harga emas menjadi sentimen positif bagi emiten pertambangan emas. Peningkatan harga jual rata-rata (ASP) berpotensi mendongkrak kinerja keuangan perusahaan, terutama bagi emiten yang memiliki cadangan dan produksi emas signifikan.

Pergerakan IHSG Hari Ini Diprediksi Variatif

Dengan berbagai sentimen yang ada, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak variatif dalam rentang 8.600–8.700. Investor disarankan tetap selektif dan fokus pada saham-saham dengan katalis kuat, baik dari sisi teknikal maupun fundamental.

Baca Juga:  Harga Saham BUMI Menguat 32% Meski IHSG Turun Dua Hari Beruntun

Strategi trading jangka pendek maupun buy on weakness dapat dipertimbangkan, terutama pada saham-saham yang telah terkoreksi dan menunjukkan sinyal pembalikan arah.

Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Desember 2025 dari Ajaib Sekuritas

Berikut rekomendasi saham hari ini 15 Desember 2025 berdasarkan riset Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.

1. BRMS – Trading Buy

Closing Price: 1.230
Target Price (TP): 1.285
Stop Loss: 1.160

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dinilai masih memiliki peluang melanjutkan tren penguatan. Secara teknikal, BRMS berpotensi bullish continuation setelah berhasil menembus fase sideways. Indikator MACD menunjukkan histogram mulai bergerak positif, sementara stochastic crossing terjadi di area oversold.

Dari sisi aliran dana, saham BRMS mencatat inflow investor asing sebesar Rp654 miliar sepanjang periode 8–12 Desember 2025, menjadikannya top net buy asing di pasar reguler. Sentimen positif lainnya datang dari kenaikan harga emas dunia ke level USD4.300 per ons, yang berpotensi meningkatkan kinerja pendapatan perusahaan.

2. INDY – Trading Buy

Closing Price: 1.985
Target Price (TP): 2.080
Stop Loss: 1.840

PT Indika Energy Tbk (INDY) menunjukkan sinyal bullish reversal di area support. Pola long white candle dengan peningkatan volume mengindikasikan minat beli yang mulai kembali. Indikator stochastic juga melakukan crossing di area netral, memperkuat potensi penguatan jangka pendek.

Secara fundamental, INDY tengah mengembangkan proyek tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Hingga Oktober 2025, progres konstruksi telah mencapai 43 persen dengan realisasi biaya sekitar USD234 juta. Uji coba produksi emas ditargetkan pada akhir 2026, sementara commercial operation date (COD) direncanakan pada kuartal I 2027.

Proyek ini memiliki cadangan emas sebesar 1,51 juta troy ounce dan sumber daya 2,55 juta troy ounce. Target produksi awal mencapai 100 ribu troy ounce per tahun, dengan potensi peningkatan menjadi 150 ribu troy ounce per tahun mulai 2028.

3. CDIA – Buy on Weakness

Closing Price: 1.835
Target Price (TP): 1.900
Stop Loss: 1.780

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) direkomendasikan dengan strategi buy on weakness. Setelah terkoreksi selama lima hari berturut-turut, CDIA dinilai berpotensi mengalami reversal di area support. Indikator stochastic berada di area jenuh jual (oversold), yang sering kali menjadi sinyal awal pembalikan arah.

Dari sisi korporasi, CDIA melalui anak usaha logistiknya, PT Chandra Shipping International (CSI), resmi meluncurkan kapal logistik kimia cair terbaru bernama Novah dengan kapasitas 9.000 DWT. Kapal ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2026. Dengan tambahan armada tersebut, CSI kini mengoperasikan total 13 kapal, memperkuat lini bisnis logistik perusahaan.

Tabel Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Desember 2025

Saham Closing Price Take Profit (TP) Stop Loss
BRMS 1.230 1.285 1.160
INDY 1.985 2.080 1.840
CDIA 1.835 1.900 1.780

Catatan Penting untuk Investor

Perlu diingat, rekomendasi saham hari ini 15 Desember 2025 ini disusun berdasarkan analisis teknikal dan fundamental pada kondisi pasar terkini. Pasar saham bersifat dinamis dan dapat berubah seiring munculnya sentimen baru, baik dari dalam maupun luar negeri.

Ajaib Sekuritas menegaskan bahwa seluruh informasi ini merupakan hasil riset internal dan bukan merupakan ajakan atau paksaan untuk membeli maupun menjual saham tertentu. Investor tetap perlu menyesuaikan keputusan investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Disclaimer

Investasi saham mengandung risiko. Seluruh keputusan transaksi menjadi tanggung jawab pribadi investor. Harga saham dapat berfluktuasi secara real-time.

Ikuti Kami di Google News

Related Post