MataBerita – Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan daya tahannya. Pada penutupan perdagangan Selasa, 16 Desember 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau meski tekanan dari investor asing masih terasa dan saham perbankan besar mengalami koreksi.
Di tengah sentimen global yang cenderung negatif serta arus dana asing yang keluar dari pasar domestik, pelaku pasar mulai selektif mencari peluang pada saham-saham tertentu yang dinilai masih memiliki prospek teknikal dan sentimen korporasi positif. Kondisi ini membuat pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu 17 Desember 2025, diperkirakan cenderung bervariasi namun tetap membuka ruang bagi peluang trading jangka pendek.
Artikel ini akan membahas secara lengkap kondisi pasar terkini, sentimen global dan domestik yang memengaruhi IHSG, hingga rekomendasi saham hari ini 17 Desember 2025 yang layak diperhatikan investor.
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Outflow Asing
Pada perdagangan Selasa (16/12/2025), IHSG ditutup menguat 0,43 persen atau naik 36,80 poin ke level 8.686. Penguatan ini terbilang solid mengingat investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih di seluruh pasar.
Berdasarkan data perdagangan, total outflow investor asing mencapai sekitar Rp 934,6 miliar. Meski demikian, tekanan jual tersebut berhasil diimbangi oleh minat beli investor domestik, terutama pada saham-saham tertentu yang memiliki sentimen korporasi kuat.
Dari sisi aktivitas transaksi, saham CBDK menjadi pusat perhatian pasar. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp 5,21 triliun atau sekitar 17,65 persen dari total nilai transaksi di seluruh pasar, menjadikannya saham dengan kontribusi likuiditas terbesar pada hari tersebut.
Peran Saham CBDK dan Sentimen Korporasi PANI
Tingginya transaksi saham CBDK tidak lepas dari sentimen aksi korporasi induk usahanya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Saat ini, PANI tengah menjalani periode right issue yang berlangsung pada 12–18 Desember 2025.
Melalui aksi tersebut, PANI berencana meningkatkan kepemilikan saham di CBDK hingga maksimal 87,27 persen dari sebelumnya sekitar 45,9 persen, dengan harga rata-rata right issue di level Rp 6.450 per saham. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat komitmen pengendali terhadap pengembangan bisnis CBDK ke depan.
Bagi pasar, aksi korporasi ini menjadi katalis positif jangka menengah, meskipun pergerakan harga saham dalam jangka pendek tetap dipengaruhi oleh faktor teknikal dan sentimen pasar secara keseluruhan.
Fokus Pasar ke Keputusan BI-Rate
Selain faktor korporasi, pelaku pasar juga mencermati kebijakan moneter Bank Indonesia. Saat ini, suku bunga acuan BI-Rate berada di level 4,75 persen.
Keputusan BI terkait suku bunga menjadi penting karena akan memengaruhi arah likuiditas, biaya dana, serta minat investor terhadap aset berisiko seperti saham. Secara historis, stabilitas suku bunga cenderung memberikan ruang bagi pasar saham untuk bergerak lebih tenang, meskipun dampaknya tetap bergantung pada kondisi global.
Sentimen Global Masih Membayangi Pasar
Dari sisi global, bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah terbatas pada perdagangan Selasa (16/12). Indeks Dow Jones terkoreksi 0,62 persen, sementara S&P 500 turun 0,24 persen.
Pelemahan ini dipicu oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyampaikan rencana pembatasan aksi korporasi keuangan, seperti pembagian dividen, buyback saham, dan kompensasi manajemen, khususnya bagi perusahaan kontraktor pertahanan yang mengalami keterlambatan proyek dan pembengkakan biaya.
Kebijakan tersebut bertujuan menjaga efisiensi anggaran, namun direspons negatif oleh pasar. Saham sektor pertahanan pun tertekan, dengan Lockheed Martin (NYSE: LMT) turun 1,52 persen dan RTX Corporation (NYSE: RTX) melemah 1,20 persen.
Dampak dari Wall Street juga terasa di kawasan Asia Pasifik. Bursa saham regional ditutup kompak melemah, dengan indeks KOSPI Korea Selatan terkoreksi 2,24 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 1,54 persen. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pembatas laju IHSG pada perdagangan hari ini.
Proyeksi IHSG Hari Ini
Dengan mempertimbangkan sentimen global, arus dana asing, serta faktor domestik, IHSG hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 8.620 hingga 8.720.
Strategi yang cenderung relevan dalam kondisi seperti ini adalah trading jangka pendek dengan manajemen risiko ketat, sembari tetap mencermati saham-saham yang memiliki katalis teknikal dan fundamental jangka menengah.
Rekomendasi Saham Hari Ini 17 Desember 2025
Berikut beberapa rekomendasi saham hari ini 17 Desember 2025 yang dapat menjadi referensi bagi investor dan trader, dengan tetap memperhatikan profil risiko masing-masing.
SCMA (Trading Buy)
SCMA ditutup pada harga 442 dan menunjukkan potensi bullish continuation. Secara teknikal, pergerakan harga berpeluang menguji area resistance di kisaran 460–466, dengan pola rounding bottom yang mulai terbentuk.
Saham ini juga memiliki sentimen tambahan dari afiliasinya dengan Superbank yang dijadwalkan melantai di bursa pada 17 Desember 2025. IPO Superbank ditetapkan pada harga Rp 635 per saham dengan free float sekitar 13 persen, sehingga dana yang dihimpun mencapai Rp 2,79 triliun.
Valuasi IPO tersebut tercatat pada kisaran PBV 2,65 kali dan menarik minat pasar dengan tingkat oversubscribe hingga 318 kali. Sentimen ini berpotensi memberikan dampak psikologis positif terhadap saham-saham yang berada dalam ekosistem afiliasinya.
Target price SCMA berada di level 460 dengan batas risiko (stop loss) di 420.
CBDK (Trading Buy)
CBDK ditutup menguat di level 9.300 dan secara teknikal berpotensi melanjutkan pergerakan positif. Pola higher high dan higher low mulai terbentuk, dengan harga bergerak di atas rata-rata pergerakan MA 5, 20, dan 100.
Sentimen utama saham ini masih berasal dari aksi right issue PANI yang bertujuan meningkatkan kepemilikan di CBDK. Periode right issue yang sedang berlangsung menjadi perhatian utama pasar karena mencerminkan strategi jangka panjang pengendali.
Untuk strategi trading, CBDK memiliki target price di area 9.675 dengan stop loss di level 9.000.
ARCI (Speculative Buy)
ARCI ditutup pada harga 1.600 dan masuk dalam kategori speculative buy. Secara teknikal, saham ini masih bertahan di atas MA 5, 20, dan 100, mengindikasikan tren jangka pendek yang relatif positif.
Indikator MACD menunjukkan histogram positif yang menandakan momentum akumulasi masih berlangsung. Dari sisi fundamental dan sentimen, harga emas dunia yang melanjutkan reli di atas USD 4.300 per troy ounce menjadi katalis tambahan bagi saham-saham berbasis komoditas emas.
Menariknya, direksi dan komisaris ARCI tercatat melakukan pembelian saham perusahaan pada harga Rp 750 per saham pada 8–9 Desember 2025. Aksi ini kerap dipersepsikan pasar sebagai sinyal kepercayaan manajemen terhadap prospek jangka panjang perusahaan, meskipun tidak menjamin pergerakan harga dalam jangka pendek.
ARCI memiliki target price di level 1.675 dengan stop loss di area 1.520.
Tabel Rekomendasi Saham Hari Ini 17 Desember 2025
| Saham | Rekomendasi | Closing Price | Target Price (TP) | Stop Loss |
|---|---|---|---|---|
| SCMA | Trading Buy | 442 | 460 | 420 |
| CBDK | Trading Buy | 9.300 | 9.675 | 9.000 |
| ARCI | Speculative Buy | 1.600 | 1.675 | 1.520 |
Catatan Risiko untuk Investor
Perlu diingat, investasi saham memiliki risiko dan seluruh keputusan transaksi menjadi tanggung jawab masing-masing investor. Informasi dan rekomendasi saham hari ini 17 Desember 2025 disusun berdasarkan analisis pasar dan riset internal, serta tidak bersifat ajakan atau paksaan untuk membeli maupun menjual efek tertentu.
Harga saham dapat berfluktuasi secara real-time dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global. Oleh karena itu, investor disarankan untuk selalu menyesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan dan profil risikonya.








