MataBerita – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup awal pekan dengan pelemahan tipis pada Senin, 10 November 2025. Meskipun sempat menguat, tekanan jual jelang penutupan menahan laju indeks di zona merah.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,04% atau 3,35 poin ke level 8.391. Aliran dana asing masih mencatatkan inflow sebesar Rp419,8 miliar di seluruh pasar, menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap aset domestik.
Kinerja IHSG: Penguatan Tertahan Aksi Ambil Untung
Sepanjang sesi, IHSG sempat bergerak positif sebelum terkoreksi seiring aksi profit taking. Analis menilai, kondisi ini wajar setelah tren penguatan indeks dalam beberapa pekan terakhir.
Seorang analis pasar modal menjelaskan bahwa masuknya arus dana asing menjadi penopang pergerakan IHSG. Namun, tekanan aksi jual jelang penutupan membuat penguatan tidak berlanjut.
Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat
Bank Indonesia (BI) merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2025 sebesar 121,2, naik dari posisi September di 115. Peningkatan ini mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan daya beli.
Di sisi korporasi, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp571,2 miliar atau 96,6% dari laba 9M25, memberikan yield sekitar 2,4%.
Perwakilan BI menyebutkan bahwa IKK di atas 100 menandakan keyakinan rumah tangga terhadap kondisi ekonomi tetap positif dalam beberapa bulan ke depan.
Sentimen Global: Bursa AS Menguat di Tengah Kepastian Kebijakan
Pasar global turut memberi dorongan positif. Bursa Amerika Serikat kompak menguat pada 10 November 2025.
-
Nasdaq:Â +2,27%
-
S&P 500:Â +1,54%
Kenaikan bursa terjadi setelah meredanya isu shutdown di AS. Saham Nvidia (Nasdaq: NVDA) melesat 5,79% di tengah kekhawatiran terkait potensi gelembung AI.
Asia Ikut Menguat
Indeks Asia Pasifik juga bergerak positif. Nikkei 225 naik 1,26% dan Hang Seng menguat 1,55%. Pasar Jepang terdorong sentimen stimulus ekonomi senilai USD 92 miliar yang direncanakan Perdana Menteri Sanae Takaichi untuk memperkuat perekonomian.
Outlook IHSG Hari Ini
Mempertimbangkan sentimen lokal dan global, IHSG diperkirakan bergerak terbatas dalam rentang 8.330–8.420 pada Selasa, 11 November 2025. Aliran dana asing berpotensi tetap menjadi penopang, meski tekanan aksi jual masih membayangi.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, membagikan daftar saham pilihan untuk diperhatikan hari ini.
Rekomendasi Saham Hari Ini (11 November 2025)
1. BRMS — Buy
Closing Price:Â 975
Target Price:Â 1.020
Stop Loss:Â 930
BRMS berpeluang melanjutkan tren bullish dengan pola rounding bottom menuju area resistance 1.140. Indikator MACD menunjukkan pelemahan terbatas, membuka peluang rebound. Sentimen utama datang dari rebalancing MSCI pada 5 November 2025 yang menjadikan BRMS konstituen baru Global Standard Index mulai 25 November 2025.
Kenaikan harga emas global yang menyentuh USD 4.138/oz turut menjadi katalis positif.
2. MAPI — Buy
Closing Price:Â 1.420
Target Price:Â 1.470
Stop Loss:Â 1.370
MAPI masih bergerak di atas MA 5, 20, dan 100. Tren penguatan diperkuat oleh indikator MACD yang mencatat sinyal positif. Kenaikan IKK menunjukkan daya beli makin kuat, terutama di sektor ritel non-primer. Menjelang musim belanja Natal dan Tahun Baru, prospek saham ritel relatif solid.
3. INDY — Trading Buy
Closing Price:Â 2.030
Target Price:Â 2.110
Stop Loss:Â 1.900
INDY mencatat rebound dari area support dengan pola long white candle. Indikator stochastic menunjukkan sinyal crossing di area oversold, menandakan potensi penguatan jangka pendek.
Tabel Rekomendasi Saham Hari Ini — 11 November 2025
| Kode | Rekomendasi | Closing Price | Target Price | Stop Loss | Sentimen Utama |
|---|---|---|---|---|---|
| BRMS | Buy | 975 | 1.020 | 930 | Masuk MSCI & kenaikan harga emas |
| MAPI | Buy | 1.420 | 1.470 | 1.370 | Daya beli naik & momentum Nataru |
| INDY | Trading Buy | 2.030 | 2.110 | 1.900 | Rebound teknikal dari support |
Catatan
Investasi saham mengandung risiko. Informasi ini bersifat umum berdasarkan analisis internal Ajaib Sekuritas dan bukan merupakan ajakan membeli atau menjual efek tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya bergantung pada masing-masing investor.








