MataBerita – Pemerintah mulai merilis jadwal libur nasional dan cuti bersama untuk Lebaran 2026, bersamaan dengan prediksi awal puasa yang diperkirakan jatuh pada Februari 2026. Informasi ini menjadi acuan penting bagi masyarakat untuk merencanakan mudik, jadwal cuti, hingga aktivitas lain menjelang Idul Fitri 1447 H.
Berdasarkan perhitungan astronomi dari berbagai lembaga, awal Ramadan dan Idul Fitri 2026 telah diproyeksikan, meski keputusan final dari Pemerintah Indonesia tetap menunggu sidang isbat sebagaimana tradisi penetapan awal bulan Hijriah setiap tahunnya.
Perkiraan Awal Puasa dan Tanggal Lebaran 2026
Sejumlah kalender Hijriah modern mengindikasikan bahwa puasa Ramadan 1447 H di tahun 2026 akan dimulai pada pertengahan Februari dan Idul Fitri diperkirakan terjadi pada Maret. Proyeksi ini mengacu pada analisis astronomi yang selama ini menjadi dasar perhitungan kalender global.
Prediksi Muhammadiyah dan Kalender Hijriah Global Tunggal
Muhammadiyah melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) menetapkan awal puasa pada Rabu, 18 Februari 2026. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri diproyeksikan jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.
Perhitungan ini mengacu pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini konsisten digunakan oleh Muhammadiyah dalam menyusun kalender tahunannya. Metode ini memungkinkan prediksi tanggal jauh sebelum sidang isbat digelar.
Prediksi Astronom Internasional
Mengutip laporan Detik yang merangkum pandangan Presiden Masyarakat Astronomi Emirates, Ibrahim al-Jarwan, terdapat prediksi serupa dengan sedikit perbedaan. Menurutnya, Ramadan 1447 H berpotensi dimulai pada Kamis, 19 Februari 2026, sedangkan 1 Syawal tetap diperkirakan jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.
Pendapat ini memperkuat proyeksi umum bahwa Idul Fitri 2026 kemungkinan besar berlangsung pada pekan ketiga Maret.
Sikap Pemerintah Indonesia
Hingga saat ini, pemerintah belum mengeluarkan ketetapan resmi terkait awal puasa maupun tanggal Lebaran 2026. Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa keputusan final akan ditentukan melalui sidang isbat.
Juru Bicara Kemenag dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa penetapan awal bulan Hijriah selalu mempertimbangkan dua metode, yaitu hisab dan rukyat. Kombinasi keduanya menjadi dasar keputusan bersama yang disahkan oleh pemerintah setiap tahun.
Ketetapan Libur Nasional dan Cuti Bersama Lebaran 2026
Meski tanggal pasti Lebaran 2026 masih menunggu sidang isbat, pemerintah telah merilis daftar libur nasional dan cuti bersama melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri. Keputusan ini juga tercantum dalam kalender nasional 2026 yang diterbitkan Kemenag.
Daftar Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2026
Berikut jadwal resmi libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 2026:
-
Cuti Bersama Lebaran: Jumat, 20 Maret 2026
-
Libur Nasional Idul Fitri: Sabtu, 21 Maret 2026
-
Libur Nasional Idul Fitri: Minggu, 22 Maret 2026
-
Cuti Bersama Lebaran: Senin, 23 Maret 2026
-
Cuti Bersama Lebaran: Selasa, 24 Maret 2026
Kemenag menilai penetapan rangkaian libur panjang ini diperlukan untuk memberi ruang mobilitas masyarakat saat mudik dan arus balik Idul Fitri.
Seorang pejabat di Kemenag sebelumnya menjelaskan bahwa cuti bersama ditujukan untuk menjaga efisiensi kerja dan memberi kesempatan bagi masyarakat menjalani tradisi tahunan. Menurutnya, kebijakan serupa juga dilakukan di tahun-tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi.
Libur Lain yang Berdekatan dengan Lebaran
Selain rangkaian cuti Lebaran, terdapat hari libur lain di bulan yang sama, yaitu Hari Raya Nyepi 2026:
-
Cuti Bersama Hari Raya Nyepi: Rabu, 18 Maret 2026
-
Libur Nasional Hari Raya Nyepi: Kamis, 19 Maret 2026
Kedekatan jadwal Nyepi dan Lebaran 2026 membuat Maret menjadi bulan dengan libur panjang beruntun. Kondisi ini diperkirakan akan berdampak pada mobilitas masyarakat serta aktivitas pariwisata nasional.
Dampak dan Konteks Lebih Luas
Penetapan jadwal Lebaran dan cuti bersama biasanya berpengaruh pada sektor transportasi, pariwisata, dan ekonomi regional. Dengan rentang libur yang cukup panjang di 2026, operator transportasi diperkirakan mulai mempersiapkan pengaturan arus mudik lebih awal.
Pakar transportasi dari berbagai lembaga juga sering mengingatkan bahwa lonjakan penumpang pada periode libur panjang perlu dikelola dengan baik untuk menghindari kemacetan ekstrem, terutama di jalur utama mudik seperti Tol Trans-Jawa dan sejumlah pelabuhan penyeberangan.
Kemenag, melalui pernyataan tahun-tahun sebelumnya, menegaskan bahwa sidang isbat tetap menjadi pedoman utama agar masyarakat memiliki satu rujukan resmi terkait penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal.
